Tukang ahli bongkar pasang paving yang ambles

Jasa pemasangan paving Surabaya

Tukang ahli pasang paving di Sidoarjo

Jasa pemasangan paving di Gresik

Bongkar pasang paving di SIX EAT Restoran, Gubeng - Surabaya

Pemasangan paving di jln Kebomas - Gresik

 

Pekerjaan finishing pemasangan paving block di jalan umum kota Gresik

Jenis dan model Paving

 

APAKAH PAVINGISASI JALAN ITU ?

Concrete Paving Block (CBP) Merupakan suatu komposisi bahan bangunan yang dibuat dari campuran semen portland, pasir/ agregat dan air dan dengan atau tanpa bahan tambah lainnya. Sebagai pilihan pembuatan jalan, selain jalan aspal dan beton. Paving kaya akan warna dan motif untuk aplikasi
Concrete Paving Block sengaja di desain dengan motif-motif yang menarik agar cocok dengan selera pasar dan dirancang dengan kekuatan yang sesuai dengan kebutuhan. Jalan paving ini sangat cocok digunakan untuk : Taman, Jalan-jalan perumahan di perkotaan ataupun di desa, halaman parkir, jalan, gang dll.
Pemakaian Concrete Paving Block (CBP) sebagai material penutup permukaan bangunan selama 20 tahun terakhir semakin banyak dipergunakan. Teknik produksi massal yang semakin baik, sehinga produksi Concrete Paving Block semakin mudah didapatkan dan membuat harga paving blok semakin terjangkau oleh masyarakat. Sehingga saat ini pemakain paving blok semakin banyak dipergunakan untuk penutup permukaan halaman dan juga sebagai bahan penutup permukaan jalan.
Concrete Paving Blok dapat digunakan di mana saja dengan persyaratan tanah dasar yang sudah dikuatkan dan dalam bentuk permukaan yang cukup rata untuk pemasangan Concrete Paving Block. Ketika paving sudah selesai dipasang maka akan mempunyai daya tahan yang cukup kuat. Concrete Paving Block dapat dibentuk untuk menghasilkan efek yang menarik baik sebagai jalur, atau teras, atau dicampur dengan jenis paving lain untuk menciptakan sebuah fitur unik. Paving blok adalah alternatif untuk pengganti aspal yang lebih tradisional atau jenis jalan yang menggunakan makadam, dan terlihat jauh lebih baik daripada tarmacadam ataupun rabat beton . Saat ini paving blok bahkan digunakan di daerah-daerah beban berat, seperti pelataran parkir, dermaga dan jalan umum.

Bahan dan Proses Pembuatan Concrete Paving Block 

  • Bahan baku paving block yang utama adalah pasir dengan gradasi baik dan semen sebagai bahan pengikat.
  • Komposisi dari adukan yang umum dipakai (semen : pasir) adalah : 1 : 3 ; 1 : 4 ; 1 : 5 bahkan lebih sesuai dengan mutu yang diinginkan.
  • Pada umumnya mutu paving block yang diproduksi dengan peralatan mekanis memiliki mutu yang tinggi.
  • Bahan-bahan dicampur dalam perbandingan tertentu sesuai dengan peruntukan dan mutu yang direncanakan, kemudian dicetak dan dipadatkan dengan getaran.
  • Setelah dibuka dari cetakannya disimpan pada tempat yang terlindung dari panas matahari langsung dan hembusan angin yang berlebihan.
  • Supaya hasilnya lebih baik dilakukan perawatan seperti beton dengan penyiraman secara teratur. Setelah mencapai umur 28 hari paving block dapat diuji mutunya dan siap untuk dipasarkan.

Jenis Concrete Paving Block

Ada dua tipe dasar dari Concrete Paving Blok, paving blok press dan paving blok cetak manual. Paving blok yang tersedia dalam berbagai ketebalan, dari tebal 6 cm sampai tebal 10 cm. Bahkan saat ini sudah diproduksi dengan ketebalan 12 cm untuk aplikasi beban yang sangat berat, tetapi biasanya jenis ini diproduksi hanya berdasarkan pesanan khusus.
Untuk penggunaan biasa penutup halaman, trotoar dan jalan, menggunakan tebal anatara 6 cm,Untuk penggunaan jalan dengan beban berat ringan , tebal 8 cm, untuk pelataran beban berat misalanya tempat parkir, pelabuhan dan bandara menggunakan tebal 10 cm.
Walaupun saat ini Concrete Paving Blok diproduksi dalam berbagai bentuk dan model, kebanyakan paving blok persegi panjang yang diproduksi adalah ukuran 10 x 20 cm dengan variasi ketebalan, kebutuhan untuk 1 meter persegi adalah 50 buah.
Karena ukuran yang standar, paving blok dari produsen yang berbeda dapat dipertukarkan, tergantung pada toleransi dan posisi bentuk kesikuan dari permukaan. Paving blok persegi panjang cenderung memiliki permukaan yang sergam dan rapi, meskipun beberapa terdapat adanya permukaan yang cacat, tapi dengan metode pemasangan yang mudah sehingga penggantian paving sangat cepat dilaksanakan.

Keuntungan dari Concrete Paving Block

  • Pelaksanaannya mudah dan tidak memerlukan alat berat serta dapat diproduksi secara masal.
  • Pemeliharaannya mudah dan dapat dipasang kembali setelah dibongkar.
  • Tahan terhadap beban statis, dinamik dan kejut dan tahan terhadap tumpahan bahan pelumas dan pemanasan oleh kendaraan.

Kelemahan Concrete Paving Block

  • Mudah bergelombang bila pondasinya tidak kuat dan kurang nyaman untuk kendaraan dengan kecepatan tinggi.Sehingga perkerasan paving block hanya cocok untuk mengendalikan kecepatan kendaraan di lingkungan permukiman dan perkotaan yang padat.
  • Kondisi lapisan tanah dasar yang tidak mendukung hingga lapisan perkerasan dan badan jalan turun, dan pada gambar sebelah dipasang dengan lapisan membran/dengan perbaikan tanah yang memadai sehingga tidak terjadi penurunan.

Mutunya dan standar yang disyaratkan :

  • Mempunyai bentuk yang sempurna
  • Tidak retak-retak dan cacat
  • Bagian sudut dan rusuknya tidak mudah direpihkan dengan kekuatan tangan.

Bentuk Dan Ukuran

  • Berdasarkan bentuknya paving block dapat dibedakan menjadi dua yaitu bentuk segi empat dan segi banyak.
  • Ketebalan 6 cm, 10 cm dan 12 cm
  • Warna umumnya abu-abu atau sesuai dengan pesanan konsumen.
  • Toleransi ukuran yang disyaratkan adalah ± 2 mm untuk ukuran lebar bidang dan ± 3 mm untuk tebalnya serta kehilangan berat bila diuji dengan natrium sulfat maksimum 1%.

TATA CARA PEMASANGAN PAVING

Sebelum pekerjaan pemasangan paving kita mulai, kita harus memperhatikan syarat-syarat yang harus dipenuhi sebagai berikut:
Gambar4. lapisan bahan pada paving

  1. Lapisan Subgrade

    Subgrade atau lapisan tanah paling dasar harus diratakan terlebih dahulu, sehingga mempunyai profil dengan kemiringan sama dengan yang kita perlukan untuk kemiringan Drainage (Water run off) yaitu minimal 1,5 %. Subgrade atau lapisan tanah dasar tersebut harus kita padatkan dengan kepadatan minimal 90 % MDD (Modified Max Dry Density) sebelum pekerjaan subbase dilaksanakan sesuai dengan spesifikasi teknis yang kita butuhkan. Ini sangat penting untuk kekuatan landasan areapaving nantinya.

  2. Lapisan Subbase

    Pekerjaan lapisan subbase harus disesuaikan dengan gambar dan spesifikasi teknis yang kita butuhkan. Profil lapisan permukaan dari subbase juga harus mempunyai minimal kemiringan 2 %, dua arah melintang kekiri dan kekanan. Kemiringan ini sangat penting untuk jangka panjang kestabilan paving kita.
    Pemasangan paving yang paling utama adalah perkerasan landasan bawah harus benar- benar baik dan padat dapat menggunakan sirtu ( pasir batu) dan ketebalan 20 – 50 cm disesuaikan dengan kebutuhan , baru pemberian lapisan pasir 5 – 10 cm berfungsi untuk meratakan pada saat pemasangan.

  3. Kanstin/Penguat Tepi (Kerb)

    Kanstin atau Penguat tepi atau Kerb harus sudah kita pasang sebelum pemasangan paving dilakukan. Hal ini harus dilakukan untuk menahan paving pada tiap sisi agar paving tidak bergeser sehingga paving akan lebih rapi pada hasil akhirnya.


  4. Drainage/Saluran Air

    Seperti halnya kanstin, Drainage atau Saluran air ini juga harus sudah kita pasang sebelum pemasangan paving dilakukan. Hal ini sangat wajib dilakukan untuk effisiensi waktu/kecepatan pekerjaan. Drainage yang dikerjaan setelah paving terpasang akan sangat mengganggu pekerjaan pemasangan paving itu sendiri karena harus membongkar paving yang sudah terpasang.

  5. Kelengkapan Peralatan Kerja

    Peralatan yang kita butuhkan harus sudah disiapkan sebelum pemasangan paving dimulai. Adapun alat-alat yang kita butuhkan adalah sebagai berikut:

    5.1. Mesin Plat Compactor (Stamper Kodok)
           dengan luas permukaan plat antara 0,35 s/d 0,50 m2 dan mempunyai gaya sentrifugal sebesar 16 s/d 20 kN dengan frekwensi getaran berkisar 75 s/d 00 Hz.
    5.2. Alat Pemotong paving (Cutter)
    5.3. Kayu yang diserut rata/jidar untuk Levelling Screeding abu batu/pasir
    5.4. Benang
    5.5. Alat handling berupa Lori/gerobak untuk pemindahan paving
    5.6. Pin stick/Linggis yang bagian bawahnya dibuat runcing melebar sebagai naating

  6. Cara Pemasangan Paving

    6.1. Abu batu/pasir alas seperti yang dipersyaratkan segera  digelar diatas  lapisan base. Kemudian diratakan  dengan jidar kayu  sehingga  mencapai kerataan yang
           seragam dan harus mengikuti kemiringan yang sudah dibentuk sebelumnya pada lapisan base.
    6.2. Penggelaran abu batu/pasir alas tidak melebihi jarak 1 meter didepan paving terpasang dengan tebal screeding.
    6.3. Pemasangan paving harus kita mulai dari satu titik/garis (starting point) diatas lapisan abu batu/pasir alas (laying course).
    6.4. Tentukan kemiringan dengan menggunakan benang yang kita tarik tegang dan kita arahkan melintang sebagai pedoman garis A dan memanjang sebagai garis B
            kemudian kita buat pasangan kepala masing-masing diujung benang tersebut.
    6.5. Pemasangaan paving harus segera kita lakukan setelah penggelaran abu batu/pasir alas. Hindari terjadinya kontak  langsung antar block dengan  membuat jarak
           celah/naat dengaan spasi 2-3 mm untuk pengisian joint filler.
    6.6. Memasang paving harus maju, dengan posisi sipekerja diatas block yang sudah terpasang.
    6.7. Apabila tidak disebutkan dalam spesifikasi teknis, maka profil melintang permukaan paving  minimal mencapai 2 %  dan maksimal 4 % denga  toleransi cross fall
           10 mm untuk setiap jarak 3 meter dan 20 mm utnuk jarak 10 meter garis lurus. Pembedaan maksimum kerataaan antaar block tidak boleh melebihi 3 mm.
    6.8. Pengisian joint filler harus segera kita lakukan setelah pamasangan paving dan seera dilanjutkan dengan pemadatan paving.
    6.9. Pemadatan paving dilakukan dengan menggunakan alat plat compactor yang mempunyai  plat area 0,35 s/d 0,50 m2 dengan gaya sentrifugal sebesar 16 s/d 20 
           kN dan getaran dengan frekwensi 75 s/d 100 MHz. Pemadatan hendaknya dilakukan secara  simultan bersamaan dengan  pemasangan paving  dengan  minimal
           akhir pemadatan meter dibelakang akhir pasangan. Jangan meninggalkan pasangan paving tanpa  adanya pemadatan,  karena hal tersebut dapat memudahkan
           terjadinya deformasi dan pergeseran garis joint akibat adanya sesuatu yang melintas melewati pasangan paving tersebut.

Pemadatan sebaiknya kita lakukan dua putaran, putaran yang pertama ditujukan untuk memadatkan abu batu/pasir alas dengan penurunan 5 – 15 mm (tergantung abu batu/pasir yang dipakai).
Pemadatan putaran kedua, disertai dengan menyapu abu batu/pasir pengisi celah/naat block, dan masing-masing putaran dilakukan paling sedikit 2 lintasan.

DAFTAR PUSTAKA

  1. "Mixed Desain Beton Normal dengan Metode DOE dan ACI" Aman Subakti, ISBN 979-15187-4-2.
  2. "Standar Industri Indonesia ( SII ) 0287-80" Repubik Indoneia Departemen Perindustrian, Tentang Mutu dan Cara Uji Pasir Standard.
  3. "Standar Nasional Indonesia ( SNI ) 03-0691-1996" Dewan Standardisasi Nasional-DSN, tentang Bata Beton ( Paving Block ).
  4. Standar Nasional Indonesia ( SNI )15-0302-1999” Dewan Standardisasi

Dan suatu kebanggaan bagi kami tukang pasang paving surabaya bisa menyelsaikan pekerjaan klein kami dengan sangat memuaskan ,terbukti setelah menyelsaikan pekerjaan kami di beri referensi ,untuk dikenalkan pada rekanannya dan di promosikan untuk mengerjakan di tempatnya, karena hubungan yang baik dan kualitas memang kami jaga agar bisa bekerja yang berkesinambungan.

Semoga kehadiran kami bisa membantu dalam menyelsaikan pekerjaan anda.
Kepuasan anda adalah prestasi kami

Hormat Kami
KARYA BERSAMA
Budi Santoso
Jln. Kauman Asri V kav No 17 Benowo - Surabaya

Call:
085101749074 - 081331227928

email:
**This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it.** - **This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it.**

 

Masukkan Komentar Anda di bawah ini 

**Add comment**


**Security code**
**Refresh**

**Joomla! Debug Console**

**Parsing errors in language files**

**Language Files Loaded**

**Untranslated Strings**